Kamis, 07 April 2011

Paparan tentang kompleksitas Sistem Teknologi Informasi

Sebelum kita bahas tentang kompleksitas Sistem Teknologi Informasi, terlebih dahulu kita mengenali dunia sebagai sistem yang kompleks, kata pa nixon seperti ini ni,

DUNIA SEBAGAI SISTEM

Sistem merupakan bentuk yang sering kita temukan setiap saat disekitar kita, mungkin tanpa kita sadari.

Contohnya :
• Mobil, merupakan sistem yang kompleks dengan ribuan komponen dari baut hingga ke blok mesin yang saling berinteraksi untuk menjadi suatu alat transportasi yang akan memindahkan kita dari suatu tempat ke tempat lain yang kita ingin tuju.

•Di rumah kita melihat sistem pemipaan yang menyebabkan air yang berada didalam tanah berpindah ke ember. Sistem pemipaan terdiri dari seperangkat komponen yang sangat terbatas, yaitu : pompa, pipa, sambungan pipa dan keran.

dua pendekatan:
1. pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur,
2. pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponen.

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

“Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”

Definisi pertama pendekatan sistem yang menekankan prosedur, beberapa penulis yang menggunakan ini diantaranya : Jerry FitzGerald, Ardra FitzGerald, Warren D Stalling, dalam bukunya Fundamental of System System Analysis”, Richard F Neuschel dalam bukunya Accounting System, Procedures and Methods”.

Definisi kedua pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponen. Beberapa penulis yang menggunakan pendekatan ini : Gordon B. Davis, Robert J. Verzello, dan Henry C. Lucass.

Pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponen akan lebih mudah didalam mempelajari suatu sistem untuk tujuan analisis dan perancangan, karena proses analisis dan perancangan tidak akan dapat berjalan dengan baik, jika analis ataupun perancang sistem belum mengetahui komponen atau subsistem yang ada.

Contoh :
Sistem Komputer terdiri dari :
• Software;
• Hardware dan
• Brainware

Pada pendefinisian sistem dengan pendekatan elemen atau komponen, sistem dapat dibedakan atas sistem abstrak dan sistem fisik.

Sistem abstrak --> suatu susunan teratur gagasan atau konsepsi yang saling tergantung, tetapi tidak dapat diketahui bagaimana sistem bekerja.

Sistem Fisik --> Hubungan dari beberapa komponen/kejadian (unsur) yang umumnya saling mempengaruhi, beroperasi secara bersama untuk mencapai suatu/beberapa sasaran/tujuan. Sistem fisik memperlihatkan kegiatan fisik yang dapat diukur.

Contoh :
Sistem Theologi, sebagai suatu susunan konsepsi tentang Tuhan.
Misalnya sistem tersebut mengajarkan pertobatan, sebagai konsepsi penyadaran diri kembali dari suatu perbuatan salah, dengan masukan kebutuhan ritual peribatan, tapi tidak ada kegiatan fisik yang dapat diukur yang menyatakan bahwa peribatan yang dilakukan telah menghasilkan keluaran bahwa kesalahan sudah diampuni.
Sistem Theologi, termasuk sistem abstrak.
Sistem peredaran darah, yang terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Bekerjanya sistem peredaran darah terlihat/terdeteksi dengan berdetaknya jantung, mengalirnya darah dalam pembuluh darah, hingga sampainya sari pati makanan ke sel-sel tubuh.

Karakteristik Sistem

Suatu Sistem :
a. Terdiri dari seperangkat komponen/elemen,
b. Ciri Holistik
c. Komponen/elemen tersusun menurut suatu aturan tertentu (pola interaksi).
d. Memiliki kesamaan maksud/tujuan (Goals)
e. Dibatasi dengan lingkungannya (sempadan)
f. Memberikan keluaran jika diberi suatu masukan (berproses)

Berdasarkan paparan diatas maka mari kita coba memaparkan tentang Kompleksitas Sistem Teknologi Informasi, Beberapa bukti meningkatnya kompleksitas tersebuut yaitu :

1. Banyak perusahaan memiliki aplikasi yang dibangun di hampir setiap sistem genre teknologi, akibatnya mereka sering memiliki lebih banyak aplikasi yang berlebihan daripada yang mereka sadari.
2. Komputasi terdistribusi yang menyebabkan banyaknya desktop dan laptop, server, jaringan dan aset TI lainnya.
3. Perangkat nirkabel dan mobilitas pribadi yang mendorong kompleksitas lebih tinggi lagi.

Apa memang benar “informasi” merupakan sebuah komoditas? Jawaban singkat adalah ya. Sebagai contoh, jika anda mengetahui bahwa besok nilai tukar rupiah akan jatuh dengan drastis, maka anda akan bergegas ke bank untuk menukarkan rupiah anda dengan dollar. Demikian pula jika anda mengetahui bahwa akan terjadi sebuah demonstrasi di daerah tertentu, maka anda akan menghindari daerah tersebut. Contoh-contoh di atas menujukkan bahwa informasi telah menjadi komoditas yang berharga. Itulah sebabnya kita memiliki surat kabar, majalah, tabloid dan sekarang situs web yang berubah secara cepat seperti Detik.com,kaskus, okezone, dan masih banyak situs web lainnya. Kesemuannya mengandalkan informasi sebagai komoditas.

Implikasi IT dan Internet

Adanya Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi malasah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana kualitasnya?.) Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat. Mekanisme akses perpustakaan dapat dilakukan dengan menggunakan program khusus , aplikasi telnet atau melalui web browser (Netscape dan Internet Explorer). Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.

Berita atau informasi manfaat IT dan Internet di bidang bisnis nampaknya sudah sedemikian banyak sehingga jika dituliskan akan menjadi sebuah buku. Perlu diingat bahwa IT dapat dijadikan produk atau dapat digunakan sebagai alat (tools). Jadi sebuah perusahaan dapat menghasilkan produk IT atau dapat menggunakan IT untuk menghasilkan produk atau layanannya. Untuk yang terakhir ini, IT dijadikan sebagai tools, bukan sebagai end product.

Adanya Internet mendobrak batasan ruang dan waktu. Sebuah perusahaan di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pasar Amerika dibandingkan dengan perusahaan di Eropa, atau bahkan dengan perusahaan di Amerika. Dahulu hal ini mungkin akan sulit dilakukan karena perusahaan lokal akan memiliki akses yang lebih mudah kepada pasar lokalnya. Perlu diingat, hal yang sebaliknya (perusahaan luar mengakses pasar Indonesia) dapat juga dilakukan dengan mudah. Jika hal ini tidak mendapat perhatian, maka pasar dalam negeri kita akan dijarah oleh perusahaan asing.

IT dan Internet dipercaya menjadi salah satu penopang ekonomi Amerika Serikat. Demikian percayanya mereka kepada hal ini sehingga pemerintah Amerika sangat bersungguh-sungguh untuk menjaga dominasi mereka dalam hal ini. Berbagai inisiatif dilaksanakan oleh pemerintah Amerika Serikat seperti dapat dilihat pada dokumen-dokumen yang dapat diperoleh di Web site mereka:

Ekonomi yang berbasis kepada IT dan Internet ini bahkan memiliki nama sendiri: New Digital Networked Economy. Dalam ekonomi baru ini banyak kaidah ekonomi lama (old economy) yang dijungkirbalikkan. Pasar modal seperti NASDAQ yang didominasi oleh saham perusahaan yang berbasis teknologi ramai diburu dan dimonitor oleh pelaku bisnis. Saham-saham perusahaan teknologi, terutama yang berbasis IT dan Internet, dicari-cari oleh orang meskipun perusahaan tersebut masih dalam keadaan merugi.

Di dalam industri software telah terjadi sebuah perubahan filosofi. Source code program yang semula dijaga kerahasiaannya sekarang dibuka dan dapat dibaca oleh siapa saja. Bagaimana perusahaan bisa menjual produk softwarenya? Perubahan filosofi ini dituangkan dalam sebuah model yang disebut model “Bazaar” dengan implementasi yang disebut “open source”. Contoh keberhasilan pendekatan ini adalah adanya operating system Linux yang gratis dan perusahaan Redhat yang mengkomersialkan produk Linux tersebut.

Hilangnya batasan ruang dan waktu dengan adanya Internet membuka peluang baru untuk melakukan pekerjaan dari jarak jauh. Istilah teleworker atau teleworking mulai muncul. Seorang pekerja dapat melakukan pekerjaannya dari rumah tanpa perlu pusing dengan masalah lalulintas.

Kesemua hal di atas menunjukkan adanya peluang-peluang baru di dalam bisnis dengan adanya IT dan Internet.
Jika memang IT dan Internet memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita gunakan secepatnya. Namun ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin.

Kamis, 03 Maret 2011

PREDIKSI PERUBAHAN YANG PALING SPEKTAKULER 5 TAHUN DARI SEKARANG

Perubahan merupakan salah satu tahap yang harus dilalui, karena "change is the only evidance of life" (perubahan adalah satu-satunya bukti kehidupan). Dan pada dasarnya perubahan itu bukan hanya menerapkan teknologi, metode, dan sistem-sistem baru, tetapi juga merubah cara berfikir dan berperilaku.

“Change is possible because ordinary people do extraordinary things.” - Barrack Obama

Kita harus berubah, karena terjadi perubahan terus-menerus baik dari lingkungan eksternal kita seperti tingkat persaingan antar Perguruan Tinggi, ekonomi, kekuatan global, demografi, sosial, teknologi, dan permintaan masyarakat terhadap lulusan kita. Maupun perubahan itu terjadi dari lingkungan internal seperti product life cycle dan ketersediaan sumber daya internal.

Ingin saya Perubahan yang paling spektakuler yang akan terjadi 5 tahun akan datang yaitu, Jakarta tidak macet lagi. ya, betapa BT-nya saya tiap hari harus bergumul dengan kemacetan kota jakarta. rasanya seperti tidak ingin keluar rumah saja. tapi apalah daya, kuliah tetaplah kuliah, dan tiap pagi saya harus berperang ditengah hiruk pikuk kendaraan yang saling dulumendahului satu sama lain.

memang betapa indahnya jika kita bayangkan bagaimana setiap harinya menikmati jalanan jakarta tanpa macet, aihhhh betapa indah dirasanyo. tapi itu mungkin ga? jawabannya adalah hal itu mungkin dapat terealisasi dan tak mungkin dapat terealisasi. semua itu tergantung dari kesadaran dan kerja sama kita semua dari berbagai pihak untuk menciptakan Jakarta yang bebaaas macet, beberapa faktor yang dapat mempercepat hal ini ialah adalah sistem transportasi masal yang terintegrasi sudah berjalan dengan baik, semoga saja

Perubahan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun perubahan juga secara cepat mempengaruhi kehidupan kita yang normal tersebut. Dalam hal ini, adalah perlu bagi kita untuk mengantisipasi masalah yang dihadapi, memikirkan alternatif dan metode yang akan digunakan dalam pemecahan masalah, termasuk di dalamnya bagaimana mengehadapi resistensi akibat perubahan tersebut. Dengan perubahan-perubahan yang terjadi di sekitar kita, sebaiknya melihat kembali secara lebih dalam bagaimana suatu perubahan memberikan pengaruh terhadap organisasi juga termasuk perubahan-perubahan yang kita buat dan bagaimana kita mengakomodasi perubahan tersebut. Implementasi terhadap perubahan harus dilakukan dengan cara yang tepat.

Selasa, 01 Maret 2011

INGIN SAYA, TI DITAHUN 2021 SEPERTI ?

PERKEMBANGAN TI telah mengarahkan dan membentuk gaya hidup kita.
Internet Banking, Mobile Banking, Mobile Phone dengan digital camera, video
player dan music player, IP Telephony, dan lain-lain adalah hasil perkembangan
tersebut.

Teknologi Informasi di tahun 2021? Belum kebayang nih… Tapi sebagai awal perenungan, ada baiknya kita menengok TI secara umum. Masa awal internet, tahun 1990-an, ditandai dengan lahirnya berbagai visi teknologi informasi masa depan yang pada umumnya digambarkan sebagai berikut:

“Komputer ada di mana-mana, semakin portable dan mobile. Di sisi lain, seluruh peralatan yang menunjang kehidupan manusia akan mengandung komputer yang embedded. Ketersediaan jaringan internet sangat tinggi karena itu akses terhadap informasi dapat dilakukan di manapun dan kapanpun. Internet akan mengandung informasi yang berlimpah. Manusia dapat bekerja, menikmati hiburan, bersosialisasi dan berkelana secara virtual ke seluruh dunia tanpa harus beranjak dari tempat duduknya. Robot-robot cerdas akan melayani seluruh kebutuhan manusia. Manusia dapat melakukan berbagai hal dengan upaya fisik yang sangat minimum. Dua hal kunci adalah: cyberspace atau dunia virtual, anytime anywhere access dan minimalisasi aktifitas fisik.”

Apakah akan menjadi kenyataan? Benarkah manusia memerlukan semua hal tersebut?

Bukan tidak mungkin nanti robot akan memiliki perasaan seperti manusia melalui rekayasa DNA. Sebaliknya, sebagian perangkat tubuh manusia akan ditambah dengan peralatan robot. Misalnya, pada sebagian tangan atau kaki manusia nanti ada perangkat robotnya sehingga dapat memiliki tenaga ekstra untuk bekerja atau berkarya melebihi manusia yang hidup pada zaman sekarang.

Tidak hanya itu. Sangat boleh jadi nanti manusia bisa melihat kehidupan masyarakat di masa depan setelah ”dikirim” melalui perangkat yang disebut lorong waktu (time tunnel) sehingga bisa mengetahui atau bahkan bisa mencegah kemungkinan hal-hal yang bisa membinasakan kehidupan umat manusia di masa datang.

Jika kita membayangkan itu semua, sepintas mungkin seperti mimpi atau sama seperti kita menyaksikan film-film fiksi sains di layar kaca atau bioskop.

Namun, hal itu sangat mungkin terjadi melalui revolusi teknologi dan bioteknologi. Sebaliknya, jika kita melihat kondisi Indonesia sekarang, yang kita saksikan adalah arus deras masuknya barang-barang dan perangkat teknologi impor.

Sebagian dari kita merasa bingung dan terkaget-kaget pada perkembangan teknologi itu. Namun, sebagian lagi merasa tertantang oleh arus masuk teknologi modern dalam ranah kehidupan kita sehari-hari. Sebagai pengguna, adakalanya sebagian dari kita gagap dan bingung menghadapi perkembangan teknologi yang berlangsung cepat ini.

Contohnya, ketika sejumlah menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu dilengkapi dengan alat kerja canggih untuk dapat mengirim dan menerima surat elektronik melalui sebuah gadget, sebagian di antara mereka ada yang gagap teknologi atau gaptek.

Kalau di antara penentu kebijakan masih ada yang lack of technology (kurang paham teknologi), sangat bisa dimaklumi kalau masyarakat pada umumnya juga kesulitan untuk dapat menerima teknologi baru. Bagi sebagian orang, cara berkomunikasi seolah dianggap baru sempurna kalau dilakukan secara lisan dengan bertatap muka secara langsung.

Demikian pula dalam cara kita bekerja, adakalanya pergi ke kantor merupakan suatu keharusan. Padahal, di era serba cepat seperti sekarang, pekerjaan selayaknya berorientasi pada memaksimalkan output (hasil).

Untuk pekerjaan tertentu, tidak mutlak lagi harus dikerjakan di kantor, tetapi bisa juga dikerjakan di rumah. Oleh karena itu, akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah small office home office (SOHO).

Di era serba teknologi seperti sekarang, cara berkomunikasi dan melakukan transaksi bisnis yang efektif tidak selalu harus melalui cara bertatap muka meskipun hal itu bisa menimbulkan gugatan dari aspek budaya.

Seperti kita ketahui, pada tahun 1990-an, transaksi perbankan masih dilakukan secara konvensional, di mana nasabah yang hendak mentransfer uang masih harus mendatangi kantor bank dan bertemu langsung dengan customer service. Kalau banyak yang akan melakukan transaksi, para nasabah harus bersabar untuk antre. Kondisi ini tentu saja sangat menyita waktu dan sering menjengkelkan.

Namun, kini, transaksi perbankan sudah bisa dilakukan dalam waktu cepat melalui internet banking. Melalui sentuhan tangan di keyboard komputer yang terhubung ke jaringan internet atau melalui smartphone, sekarang nasabah sudah bisa melakukan transaksi perbankan dari mana dan kapan saja. Perkembangan teknologi informasi mampu mengatasi dimensi waktu, ruang, dan jarak.

Jaringan komunikasi yang berkembang demikian pesat telah banyak membantu umat manusia dan sejumlah perusahaan di jagat raya ini untuk saling berinteraksi dan melakukan transaksi bisnis satu sama lain.

Proses pengiriman berita dari atas pesawat kepresidenan yang sedang mengisi bahan bakar di Bandara Hongkong bisa dilakukan penulis dalam waktu relatif singkat melalui sebuah gadget, ketika mengikuti rombongan Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 2001.

Perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara pandang dan perilaku orang dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga bisa mengubah mekanisme kerja sebuah perusahaan. Adakalanya perkembangan teknologi informasi yang berlangsung dengan cepat bisa melampaui perkembangan perusahaan itu sendiri.

Oleh karena itu, perusahaan yang lambat dalam mengikut perkembangan teknologi bisa jadi akan tersisih dari dinamika masyarakat dan kemungkinan bisa kalah dalam persaingan usaha. Saat ini jaringan internet relatif sudah memasyarakat meskipun di Indonesia masih terbilang mahal untuk bisa memakai internet, bila dibandingkan dengan di negara maju.

Melejit bagaikan meteor

Sekarang perkembangan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi berlangsung demikian pesat. Melejit bagaikan meteor. Dengan demikian, kalau sebuah perusahaan tidak melek teknologi, mereka bisa sangat jauh ketinggalan. Pasalnya, life cycle suatu teknologi semakin singkat dan mudah menjadi kedaluwarsa.

Oleh karena itu, investasi di bidang teknologi informasi perlu mengutamakan dua hal penting. Pertama, dari aspek finansial harus memenuhi return on investment (ROI) yang cepat. Kedua, dari sisi teknis, investasi di bidang teknologi informasi antara lain perlu memerhatikan biaya pemeliharaan, keamanan, dan bersifat user friendly.

Jika misalnya sebuah perusahaan menggunakan pesawat telepon PABX atau memakai mesin lift yang sudah tidak diproduksi lagi oleh pabriknya atau sulit suku cadangnya, dipastikan hal itu akan membebani keuangan perusahaan dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi perlu terus diikuti agar sebuah perusahaan bisa melakukan investasi dengan cepat dan tepat agar tidak sia-sia.

Demikian pula, misalnya, jika perusahaan hendak memutuskan untuk membeli atau menyewa seperangkat server untuk mem-back up semua data perusahaan, selayaknya dipertimbangkan dengan tepat kebutuhan dan manfaatnya.

Investasi dalam bidang teknologi informasi hendaknya jangan dilihat pada nilai uang yang dikeluarkan pada saat ini, tetapi harus dilihat output dan manfaatnya dalam jangka panjang.

Setiap perusahaan memiliki kebijakan berbeda soal penggunaan teknologi informasi, tergantung pada visi dan misi serta kultur dari perusahaan tersebut. Perusahaan keluarga yang konservatif biasanya daya adaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi tidak fleksibel seperti perusahaan modern yang dikelola oleh para pekerja profesional.

Di negara-negara maju seperti Jepang, proses produksi dari perusahaan-perusahaan manufaktur sudah memakai tenaga robot karena tenaga manusia sudah sangat mahal di Negeri Sakura itu. Sebaliknya, di negara berkembang seperti Indonesia, pemakaian robot dapat mengancam keberlangsungan tenaga manusia.

Mungkinkah pemakaian robot dapat dilakukan pada saat jumlah penduduk Indonesia berkurang? Lalu, bagaimana pula jumlah penduduk Indonesia bisa berkurang, sementara angka pertambahan penduduk sekarang rata-rata 1,6 persen per tahun?

Mereka-reka pertanyaan tersebut bisa saja dilakukan. Karena itu, jawabannya bisa berbunyi, Indonesia bisa saja nanti menggunakan tenaga robot karena kalau kondisinya terus seperti sekarang, jumlah penduduk bisa berkurang secara alamiah karena sebagian meninggal dunia akibat kelaparan dan bencana alam yang disebabkan oleh faktor manusia Indonesia sendiri.

Jawaban lain, bangsa Indonesia yang semula sebagai negara kepulauan yang besar dengan jumlah penduduk yang banyak bisa jadi akan menyusut karena masing-masing provinsi menuntut untuk menjadi negara sendiri agar bisa mengelola daerahnya secara lebih otonom dan bisa maju lebih cepat.

Jawaban di atas memang agak pesimistis dan seolah-oleh membenarkan kekhawatiran dari sebagian kalangan selama ini bahwa kemajemukan masyarakat Indonesia akan sulit dipertahankan, sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia juga terancam perpecahan karena tidak adanya figur pemimpin yang kuat dan bisa dijadikan panutan masyarakat.

Tentunya, kita sangat tidak berharap hal itu terjadi. Kita menginginkan generasi yang akan hidup di tahun 2021 bisa tetap tinggal di negara Indonesia yang memiliki jumlah pulau sebanyak 17.000 dan 400 bahasa dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Semoga.

Sabtu, 26 Februari 2011

Invertarisasi IT dimata macam-macam orang

Pada teorinya Teknologi Informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel)

SEJARAH TI

Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.

TI DIMATA MACAM-MACAM ORANG

Definisi Teknologi Informasi pada anak kecil, orangtua, pekerja dikota dan di desa, maupun pekerja TI itu sendiri pasti akan berbeda-beda.

Pada anak kecil yang baru dikenalkan internet misalnya, mungkin akan mendefinisikan TI sebatas internet dalam hal ini yaitu jejaring sosial Facebook, yang dapat digunakan untuk meng-update status, meng-upload foto, mencari teman, bahkan mungkin untuk mencari pacar.

Orang dewasa atau orang tua yang tidak memahami betul tentang teknologi informasi akan berpendapat bahwa TI itu mencakup semua yang berhubungan dengan komputer. Pada kenyataannya sebagai pengalaman saya, jika ada orang yang bertanya "kuliah jurusan apa?" dan saya menjawab "TI" maka orang tersebut akan berkomentar "ohhhh pasti pintar komputer ya"

Pada pekerja baik pekerja yang berdomisili di kota atau di desa akan memiliki pendapat tentang Ti yang berbeda. mungkin menurut mereka TI merupakan sebuah teknologi dimana kita dapat menyampaikan dan menerima berita atau informasi yang kita butuhkan.

media TI dapat berupa : HP agar orang tua slalu dapat bekomunikasi dengan anaknya yang sedang kuliah di kota berbeda dari orangtuanya.
TV yang menayangkan berbagai macam berita baik dari luar negeri maupun dari seluruh kota di Indonesia, memungkinkan setiap orang mendapatkan berita, baik berita tentang politik, olahraga, sampai berita artis.
Internet yang bermanfaat baik untuk media ilmu pengetahuan, atau digunakan sebagai media jejaring sosial, meng-update berita, melihat peta sampai melihat keindahan tempat yang belum pernah dikunjungi sekalipun. dll