Sabtu, 31 Juli 2010

tentang Profesional IT

kalo ada yang nanya ma gw, kuliah jurusan apa? trus pas gw jawab teknik informatika, orang tersebut langsung terkagum-kagum dan bilang "wahh hebat ya, TI itu kan paling menjanjikan".
dan gw pun mulai bertanya dalam hati "masa sih, gw aja bingung lulus kuliah mu kerja apaan".

apa sih IT apalagi profesional IT, ga paham gw (ckckckckckkcckck)
dan inilah kutipannya dari berbagai sumber....

IT adalah ladang kerja yang saat ini mulai dilirik oleh pencari kerja. Maraknya lembaga pelatihan dan pendidikan formal maupun non-formal yang mendidik dan menghasilkan lulusan di bidang IT, adalah salah satu contoh makin digemarinya lahan kerja yang satu ini. Meski boleh dibilang tidak murah namun banyak lulusan SMU/sederajat yang akhirnya memilih pendidikan lanjutan di bidang IT.

Profesional IT Termuda

Seperti diberitakan baru-baru ini, Marco Calasan, Seorang bocah berusia delapan tahun asal Skopje, Negeri Macedonia, tetangga Yunani (Greece) telah menjadi profesional IT termuda sepanjang sejarah setelah melewati ujian untuk mendapatkan sertifikasi Microsoft Certified System Administrator (MCSA).

Mengenai latarbelakang marco, seperti dilansir situs berita inggris, Ibundanya, Ny Radica (37) mengatakan bahwa Marco kecil telah menunjukan “bakat belajar yang luar biasa sejak kecil” dan ia bersama suaminya yang menjalankan sekolah komputer sering meminta bantuan Marco saat mereka mengalami masalah teknis. “Ia jelas sangat berbakat, namun anak-anak yang berusia di atas enam tahun sudah dapat mempelajari komputer lebih cepat dari asumsi sebagian besar orang,” katanya.

profesional TI (seperti judul berita ini) memang secara sederhana dipahami kalau ia hampir pasti paham benar, mengetahui seluk beluk sistem operasi yg dikuasainya, dalam hal ini microsoft-based. Dari beberapa kabar lain, ternyata Marco sudah mengenal sistem operasi lain, yaitu dari keluarga *nix (Unix dan sejenisnya) Ini yg mendasari pernyataan dia untuk membuat sistem operasi lain. Ya, untuk apa Microsoft, kalau bukan cuma buat cari kerja, berdasi dan keren hehe..

Profesionalisme?


Namun perlu diingat, dari judul ini jelas, yang dilabelkan ke Marco adalah “profesional” artinya sebagai seorang profesional, Anda dituntut sebuah selembar kertas menunjukkan Anda certified. Bukan Ijazah. Tidak perduli dia masih bocah dan belum lulus “SD”, kalau menyebut kata profesional , ya sertifikasi. IT Professional? ya IT Certified. Ijazah pendidikan formal? S1? Ke laut aja..

Ini menjadi pelajaran kedua bagi kita untuk profesional di bidang IT. Pelajaran pertama, tentunya, yg sudah UC paparkan panjang lebar dimuka. Ibaratnya Marco berbahasa Indonesia dan berasal dari daerah Jawa Timur, pasti dia akan ngomong “setelah menimbang, mempelajari, dan mempraktekken..

namun demikian dibandingkan dengan Singapura, Malaysia, India bahkan China, seharusnya profesional IT Indonesia setara. Tapi, kenyataannya?

hasil survey yang dilakukan zdnetasia.com secara online pada bulan-bulan terakhir tahun lalu justru berkata lain. Survey yang melibatkan sedikitnya 5090 responden itu menunjukkan kalau gaji yang diterima oleh ahli-ahli TI Indonesia jauh lebih rendah bila dibandingkan beberapa negara lain, seperti Hongkong, Singapura, India, Malaysia serta Thailand.

Profesional di Indonesia yang dalam setahun mendapat total gaji rata-rata sebesar US$ 10.959 hanya setingkat lebih baik dari yang diterima kaum profesional di Filipina yang hanya memperoleh gaji sekitar US$ 10,899 per tahunnya. Sedangkan, Hongkong dan Singapura menempati urutan teratas.

Data lainnya menyebutkan, dengan pengalaman 5 tahun di bidangnya, seorang profesional TI di Indonesia hanya dihargai sekitar US$ 5.619 setahun. Bahkan tidak hanya itu, masih menurut survei itu, profesional IT di Indonesia yang memiliki pengalaman 10 tahun lebih pun hanya menerima gaji rata-rata US$ 20.030 per tahun atau sekitar 15 juta-an setiap bulan. Bandingkan dengan Malaysia yang mampu membayar pakarnya hingga US$ 25.615 setahun.

Meski Indonesia berada di titik rendah dalam hal gaji menggaji tenaga IT, itu bukan berarti tenaga IT di Indonesia lebih bodoh atau lebih pintar. Karena kita kurang dipublikasikan. Jadi kreativitas orang Indonesia nggak kalah dengan orang-orang Amerika atau Eropa.

Hanya saja ia mengingatkan pentingnya sebuah upaya marketing dalam menjual kemampuan itu tadi. Sehingga kurang dikenal di luar, karena marketingnya kurang. Sehingga kalau mau mendapat penghasilan yang lebih bagus, yang pertama adalah bahasa Inggrisnya dibagusin dulu, karena itu akan membuat harga naik, persentasi bagus, harganya langsung naik. Satu lagi mungkin, jangan lupa juga kalau mau keluar itu, harus tahu rate, harga luar berapa. Karena kita harus punya bayangan juga, jangan kita ditawar langsung mau, ya sudah harga murah.

trus ada juga yang ngasih tips, dengan judul "10 rahasia bekerja sebagai pofesional It", dan rahasianya adalah sebagai berikut:

10.) Bayaran IT lebih bagus ketimbang profesi yang lain, namun ketika anda dibayar tinggi mereka berfikir telah memiliki anda.

Walaupun bayaran para IT professional tidak sebagus zaman dulu sebelum dot-com jatuhkan IT pada tahun 2001-2002, para pekerja IT tetap memiliki bayaran yang bagus ketimbang profesi yang lain (setidaknya untuk sekelas S1). Dan alasan kenapa para IT pro tetap dibutuhan karena teknologi terus berlanjut untuk memenuhi dunia business dan society. Terkadang IT professional dapat menjadi sangat mahal dan beberapa perusahaan memperlakukan para IT pro ini seperti mereka memilikinya. Misalnya anda harus menjawab telepon jam 9:00 malam karena ada seseorang yang sedang bekerja lembur yang memiliki masalah terhadap aplikasi IT anda yang saat ini telah menjadi tren “bagian dari pekerjaan”. Setidaknya anda membutuhkan waktu untuk bekerja sebanyak 6 jam pada hari sabtu untuk men deploy software update dan untuk menghindari downtime saat office hour, karena “tidak anda kompromi waktu untuk gaji anda juga. Karna itu kami bayar anda mahal”

9.) Akan menjadi salah anda jika user melakukan kesalahan bodoh

Bebereapa user bisa merasa marah, saat mereka frustasi dan berkata “Ini kenapa sih?” atau “Komputernya ngga jalan!!” ataupun juga “Apa yang telah kamu lakukan pada komputer ini?” padahal masalahnya adalah karena dia tidak sengaja menghapus Internet Explorer icon dari desktop, atau kabel mouse nya tercabut dari komputer karena terinjak kakinya.

8.) Anda akan cepat berubah dari kambing menjadi pahlawan dan kembali lagi ke kambing dalam waktu yang singkat

Jika dengan ajaibnya anda dapat memperbaiki sesuatu dan user anda menyadari betapa mudahnya menyelesaikan masalah ini, maka anda akan menjadi pahlawan disaat itu dan menjadi favorite employe saat itu juga. Namun dalam waktu singkat mereka juga mereka dapat dengan mudah melupakan kepahlawanan anda setelah beberapa jam kemudian mereka memiliki trouble printing karena network slow down — dan merubah anda menjadi musuh nomor No. 1 saat itu juga. Namun jika anda memperlihatkan trik khusus pada Microsoft Outlook pada akhir office hour, anda akan kembali mendapatkan status hero anda.

7.) Sertifikasi bukan berarti dapat membantu anda menjadi pakar, Namun dapat menolong anda untuk mendarat di tempat yang pekerjaanya lebih bagus dan bayaran yang lebih baik.

Para Headhunter dan human resource department mencintai sertifikasi IT. Karena memudahkan mereka untuk mencari spesifikasi yang mereka butuhkan jika mereka membuka job opening. Anda akan mendengar banyak para veteran IT pro mengeluhkan soal banyaknya HR mematok berdasarkan sertifikasi namun tidak memiliki pengalaman kerja untuk pekerjaan tersebut. Disatu sisi mereka benar karena itulah yang terjadi di berbagai tempat. Namun yang perlu anda ketahui dari sertifikasi adalah dengan sertifikasi ini akan membuka kesempatan karir anda. Dengan sertifikasi mereka akan melihat kalau anda adalah orang yang ter organisir dan ambisius juga memiliki keinginan untuk meng edukasi diri anda sendiri untuk mengembangkan skill anda. Sehingga jika anda berpengalaman dalam IT pro dan telah memiliki sertifikasi yang sesuai dengan kemampuan anda, maka anda akan temukan kalau diri anda sangatlah marketable. Sertifikasi adalah cara yang mudah untuk membuktikan kemampuan anda kepada market profesi anda sebagai professional. Walaupun itu bukan menjadi jaminan untuk mereka kalau anda akan sangat bagus untuk pekerjaan tersebut.

6.) Teman kerja non teknikal anda akan menggunakan anda sebagai personal tech support untuk komputer rumah nya mereka.

Teman kerja anda tampa anda sadari akan memandang anda sebagai personal tech support department untuk PC dirumahnya. Mereka biasanya akan meng e-mail anda menelpon anda, dan bahkan mampir ke kantor anda untuk membicarakan bagaimana cara menangani virus pada PC dirumahnya atau bagaimana cara meng setting wireless router ataupun bagaimana cara meletakan photo dan video pada Web. Beberapa diantara mereka pun ada yang menawarkan anda untuk membawa PC rumah mereka ke kantor anda untuk memperbaikinya. Orang yang baik tentu saja akan membayar atas jasa anda, namun kebanyakan dari mereka justru mengharapkan bantuan gratis dari anda. Menolong teman teman anda sangatlah baik untuk aktivitas sosial anda, bukan hanya reward uang atau balas jasa yang anda akan dapatkan di lain hari, namun anda tetap harus berhati hati bagaimana saat anda harus menerima atau menolak permintaan tolong dari rekan anda.

5.) Vendor dan konsultan akan dapat nama kalo semua berjalan lancar dan akan menyalahkan anda kalau ada sesuatu yang salah.

Bekerja bersama para IT consultant adalah bagian yang paling penting dalam pekerjaan anda dan merupakan pekerjaan yang cukup menantang untuk anda hadapi. Consultant dapat memberikan anda expertise untuk membantu anda memasang sistem khusus, jika semuanya berjalan lancar, maka ini akan menjadi great partnership. Namun anda harus berhati hati, jika ada sesuatu yang salah, beberapa konsultan akan mencoba mempush dan menyalahkan anda dengan ber argumen solusi mereka dapat berfungsi dimanapun dan mempertanyakan masalah IT infrastruktur anda.

4.) Anda akan banyak menghabiskan waktu pada teknologi lama ketimbang mengimplementasi teknologi baru

Salah satu bagian pekerjaan yang menarik di dunia IT adalah anda akan selalu merasakan menggunakan dan mengimplementasikannya namun perlu anda ketahui tidak semua IT pro mendapatkan kesempatan ini. Kenyataanya adalah banyak para IT professional biasanya akan menghabiskan waktu untuk maintain, babysitting, dan nursing teknologi yang sudah ada, ketimbang mengimplementasikan teknologi baru. Walaupun itu seorang IT consultant, yang semestinya bekerja dengan menggunakan teknologi paling akhir namun pastinya mereka tetap akan mengimplementasikan teknologi yang sudah terbukti sebelumnya.

3.) Veteran IT professional menjadi hambatan yang besar untuk mengimplementasikan teknologi baru

Banyak perusahaan mencoba mengimplementasikan berbagai macam jenis teknologi baru dalam IT. Sehingga ini akan memakan banyak waktu untuk upgrading atau pun menggantikan software atau infrastruktur yang secara potensial akan menghemat uang atau meningkatkan prdoduktivitas dan profit. Namun kenyataan yang sebenarnya mengenai pengimplementasian teknologi baru ini bukanlah hanya karena masalah budget atau penolakan management, justru ini karena para veteran IT department. Ketika sesuatu sudah berjalan dengan baik dan benar, mereka akan keberatan jika hal ini dirubah. Ini juga positif karena pertimbangan untuk menjaga agar infrastruktur tetap stabil, namun mereka juga menggunakan alasan tersebut agar mereka tidak menghabiskan waktu untuk mempelajari hal baru atau mengarahkan mereka ke hal yang lain. Sebut saja menjadi malas, dan puas terhadap yang sudah ada.

2.) Banyak IT professional dalam mengimplementasikan teknologi lebih mementingkan akan kekuasaanya daripada kepentingan bisnis itu sendiri.

Banyak para IT professional yang tidak jujur dalam hal ini khususnya dalam mengimplementasikan teknologi baru mereka lebih cenderung menciptakan situasi agar business menjadi sangat tergantung dengan IT pro untuk menjalankanya, ketimbang mempertimbangkan dari sisi bisnis itu sendiri. Contohnya, IT pro kebanyakan memilih skill khusus untuk solusi tertentu yang akan di implementasikan. Misalnya IT manager yang memiliki background Linux/UNIX tentu saja akan memilih Linux-based solution ketimbang Windows solution, walaupun kita mengetahui Windows solution mungkin saja lebih baik dari sisi bisnis perspektif (atau kebalikanya seorang Windows admin mungkin saja akan mem bypass Linux-based appliance).

1.) IT pro sering menggunakan istilah yang membingungkan para non teknis business manager dan menyembuyikan fakta kalau mereka mengkacaukan sistem

Semua IT pro walaupun dia yang terbaik, pasti pernah mengacaukan sistem. Karena profesi ini mengandung banyak tanggung jawab dan pengertiam sistem yang kompleks yang sulit di integrasikan. Namun, tidak semua IT pro memiliki kemampuan yang baik dalam mengakui kesalahan. Kebanyakan dari mereka mengambil keuntungan dari kemampuan busines manager (kadang ini juga berlaku pada high-level technical manager) yang tidak memiliki kemampuan yang baik dalam memahami teknologi, dan mereka kebanyakan menggunakan istilah yang sulit dipahami untuk menutupi kesalahan mereka saat terjadi masalah. Contohnya, untuk menjelaskan kepada busines manager kenapa aplikasi financial down selama 3 jam, Mungkin mereka dapat mengatakan, “Kita menghadapi blue screen of death pada SQL Server yang menjalankan aplikai. Sial Microsoft!” Dimana fakta yang sebenarnya adalah terjadi BSOD yang disebabkan driver update yang dia update pada server tampa melakukan test pada staging server.

trus ada juga yang membahas tentang Nasib Profesional IT Indonesia

repost lagi...emang dasar ga kreatif. apalagi skarang ngebut tugas udah telat, laper pula..kasian

Tidak ada komentar: